Speechless...




Liat gambar di atas! Gambar itu menggambarkan suasana hati gue.

Senyum gue sama persis kayak matahari yang ada di gambar itu. Kupu-kupu yang berwarna-warni itu berterbangan di perut gue. Dan pikiran gue dipenuhi oleh pelangi yang berwarna-warni.

Kenapa?

Karena gue habis baca postingan di blog “kakaknya” dan itu membuat gue speechless. Sangat sangat speechless. Karena ada satu paragraf tentang gue. Hahahahahaha. Dia menyebut gue dengan nama yang agak nggak banget. But, it’s okay. I’m still happy.

Jadi dia berterima kasih atas kado dariku untuknya. Walaupun kadonya nggak seberapa, tapi nyarinya penuh perjuangan dan peperangan batin. Nanti gue ceritain perjuangan gue saat berkelana berburu kado itu.

Tapi makin dibaca, gue rasa pelangi-pelangi di kepala gue mulai luntur. Gue bingung. Nggak tau kenapa tapi gue bingung. Gue nggak tau apa yang gue bingungin. Tapi gue bingung. Gue coba menghilangkan rasa bingung gue dengan berbagai cara. Garuk-garuk tembok, menatap cicak-cicak di dinding, dan meratapi nasib mempunyai adik yang beberapa hari ini senantiasa mengatakan “SELAMAT ULANG TAHUN!”.

Tapi nggak berhasil, gue tetep bingung. Dan gue nggak tau apa yang gue bingungin. Hal itu membuat gue tambah bingung.

Pikiran gue berubah menjadi seperti ini.

Gue bingung, tapi gue seneng. Jadi seperti ini.


Ahahahahaha….

Ada satu hal yang mau gue luruskan. Menurut postingan kakaknya, dia menemukan kartu ucapan yang bertuliskan “I Love You”. 

FAKTANYA…

Gue nggak nyantumin kartu itu.

Sekali lagi.

GUE

NGGAK

NYANTUMIN

KARTU

UCAPAN

BERTULISKAN

“I LOVE YOU”

ITU

I swear I didn’t.

Yang sebenarnya terjadi adalah, kartu itu adalah BAGIAN dari kotak tempat kado itu diletakkan. Jadi, gue beli kotak. Nah, kebetulan, hari itu adalah D-2 valentine. Jelas aja toko-toko kado nyiapin kotak bernuansa valentine. Gue memilih kotak berwarna kuning dengan pita berwarna pink. Setelah sampai rumah, gue baru sadar kalau ternyata di kotak itu terdapat kartu ucapan.

Pada saat itu gue mikir, gue nggak mau kado gue jadi cacat. Kalo kartu ini gue lepas, nanti kadonya cacat. Jadi gue biarkan apa adanya. 

Jadi sekali lagi, kartu ucapan itu TERCANTUM, bukan DICANTUMKAN.

Walaupun memang sebenernya, kata-kata itu adalah kata-kata yang selalu gue lontarkan dalam hati saat ada orang itu disekitar gue.

Dalam hati karena nyali gue nggak cukup kuat. Dalam hati karena gue bukan cewek sinting yang bakal teriak-teriak kayak orang gila cuma gara-gara ketemu sang “crush”. Dalam hati karena gue malu.

Listen to my heart

Saranghaeyo sunbae-nim…