Live is a mug of coffee

iDolls in Rohan Version


Belakangan ini gue lagi demen banget main Rohan. Tau kan? Game online keluaran Lyto yang menurut gue paling seru diantara game MMORPG lainnya. Menurut gue Rohan punya bangsa-bangsa yang unik dan punya karakteristik masing-masing.

Terus gue mikir. Gimana jadinya kalo member iDolls ada di satu squad di Dunia Rohan? Siapa yang bakal ada di garis depan? Siapa yang bertugas menjadi healer di garis belakang?

Check This Out!
  • Leader Eunkyung as Scout
Menyerang dari garis belakang. Mereka lebih suka diem dulu di belakang. Ngatur strategi dulu. Baru nyerang. Belom lagi mereka didukung sama senjata mereka yang berguna banget buat serangan jarak jauh. Bow (Panah). Mereka harus mikir gimana caranya nyerang banyak musuh dan menghindar secara bersamaan. Karena skill andalannya adalah skill area. Sekali serang, 10 musuh yang kena. Sama kayak Eunkyung yang lebih suka mikir dulu sebelum bertindak. Intinya, ngatur strategi, nyari kelemahan musuh, begitu musuh lengah, kita serang dari balik semak-semak.



  • Hyemi as Guardian

Hyemi si Pemberani. Hyemi si Tunggu-apa-lagi?-ayo-serang! Guardian emang cocok banget buat Hyemi yang to the point dan nggak suka bertele-tele. Dia bakal ada di garis depan. Paling depan (read : umpan). Dengan 2 pedang di kanan-kiri bakal bikin Hyemi nggak gampang dikalahin. Belum lagi Guardian punya skill Crazy strength yang bisa bikin HP tebel setebel tebelnya tebel. Sama skill critical aura. Yang bikin mereka nyerang membabi buta dan damage-nya bikin ketar-ketir. Guardian bisa disebut “Ace” dalam suatu grup.











  


  • Sanghwa as Defender
Sama kayak Sanghwa, defender itu lebih hati-hati. Dia itu ibarat penyeimbang member lain yang kadang teledor dan ceroboh. Jadi para defender bakal ada di garis depan. Nyerang sekaligus bertahan. Mereka punya skill Empower yang menguntungkan banget buat anggota grup yang lain. Dengan pedang di tangan kanan dan perisai di tangan kiri, dia bakal ngelindungin member yang lain.











  • Hahee as Predator
Tadinya gue mau masukkin Hahee di bangsa Giant. Karena menurut gue bangsa Giant itu bangsa yang udah badannya gede, darahnya tipis, udah gitu skill nyerang-nya jelek-jelek banget. Jadi kalo misalkan ada pertarungan, Eunkyung sebagai Leader sekaligus pembuat strategi bakal teriak “Udah lo di semak-semak aja ngumpet. Nggak usah ikutan. Nanti malah ngerecokin!” tapi gue terlalu baik untuk melakukan hal itu. Jadilah dia gue masukkin ke bangsa Predator. Predator juga cara nyerangnya Hahee banget. Diem… diem… diem… nggak keliatan… tiba-tiba ada di sebelah lo terus nyerang. Agak kayak kuntilanak sih tiba-tiba nongol gitu. Tapi yah, mau gimana lagi, menurut gue Predator itu bangsa yang agak licik. Sama kayak Hahee.








  • Yongjin as Priest
Sifat Yongjin yang childish dan agak nggak bisa diandelin cocok banget sama Priest. Karena Priest itu jaganya di belakang. Nggak boleh maju. Apa pun yang terjadi. Dia terlalu lemah buat maju. Member iDolls yang lain selalu nganggep Yongjin anak kecil yang terlalu polos buat bertarung. Jadi nanti dia bakal diem aja di belakang. Ngeliatin yang lain bertarung. Sambil sesekali melakukan heal. Ya. Itulah tugas Priest. Nge-heal. Tapi selama beberapa tahun pengalaman terbang gue bermain Rohan, Priest itu sangat amat dibutuhin sama banyak orang. Begitu online, yang pertama kali gue cari adalah Priest. Kenapa? Karena Priest itu ibarat penyuplai HP dan banyak skill-skill nya yang berguna banget buat ningkatin status suatu karakter. Pertarungan grup tanpa Priest itu ibarat ksatria tanpa baju besi. Percuma. Tuh grup bakal lemah banget.






  • Yongneul as Templar

Ayo berlatih silogisme. Templar adalah bangsa yang mandiri. Yongneul adalah anak yang mandiri. Jadi kesimpulannya, Yongneul adalah templar. Menurut gue, Templar itu bangsa yang paling mandiri di Rohan. Templar memiliki skill menyerang yang keren banget, dan skill pemulihan yang nggak kalah keren. Kalo biasanya character kayak gitu bakal timpang—kalo skill menyerangnya bagus, skill pemulihannya jelek, kalo skill pemulihannya bagus, skill menyerangnya jelek—templar nggak gitu. Skill-nya saling menutupi. Dia punya skill Incarnation yang bisa memulihkan karakter yang pingsan. Berguna banget buat karakter yang darahnya tipis.

The Lazy Me


Gue males ngapa-ngapain. Padahal tugas yang harus dilakukan tuh padat merayap. Dan yang gue lakukan hanyalah duduk di depan komputer. Online. ONLINE.

Gue besok ada lomba drama di Karisma Bangsa. BESOK. Dan gue belom latihan. Mau dikata apa penampilan gue nanti? Tapi gue harus profesional. Lomba besok harus berhasil. Yang harus gue lakukan adalah naik ke atas panggung, dialog, terus pulang.

Dan itu artinya gue nggak TOEFL lagi. Bolos lagi. Udah berapa kali gue bolos TOEFL. Kalo sampe orang tua gue tau gue sering bolos TOEFL, mungkin gue akan dipecat jadi anak.

Gue ditugasin bikin narasi buat lomba besok. Ya Allah maafkan hamba-Mu ini. Gue males banget buat bikin. Nggak ada niatan buat bikin. Suara-suara asing bersaut-sautan di kepala gue.

"Nanti aja ngerjainnya"

"Masih banyak waktu"

"Ngerjain besok juga selesai"

"Mamah goreng lele. Baunya enak kan? Makan gih"

"Itu teaser SHINee bikin bete"

Lama-lama pikiran gue ngelantur. Akhirnya gue memutuskan untuk posting tentang kemalasan gue.

Sekarang gue harus bikin narasi! AYO! BIKIN NARASI! Semoga inspirasi ngalir.

Speechless...




Liat gambar di atas! Gambar itu menggambarkan suasana hati gue.

Senyum gue sama persis kayak matahari yang ada di gambar itu. Kupu-kupu yang berwarna-warni itu berterbangan di perut gue. Dan pikiran gue dipenuhi oleh pelangi yang berwarna-warni.

Kenapa?

Karena gue habis baca postingan di blog “kakaknya” dan itu membuat gue speechless. Sangat sangat speechless. Karena ada satu paragraf tentang gue. Hahahahahaha. Dia menyebut gue dengan nama yang agak nggak banget. But, it’s okay. I’m still happy.

Jadi dia berterima kasih atas kado dariku untuknya. Walaupun kadonya nggak seberapa, tapi nyarinya penuh perjuangan dan peperangan batin. Nanti gue ceritain perjuangan gue saat berkelana berburu kado itu.

Tapi makin dibaca, gue rasa pelangi-pelangi di kepala gue mulai luntur. Gue bingung. Nggak tau kenapa tapi gue bingung. Gue nggak tau apa yang gue bingungin. Tapi gue bingung. Gue coba menghilangkan rasa bingung gue dengan berbagai cara. Garuk-garuk tembok, menatap cicak-cicak di dinding, dan meratapi nasib mempunyai adik yang beberapa hari ini senantiasa mengatakan “SELAMAT ULANG TAHUN!”.

Tapi nggak berhasil, gue tetep bingung. Dan gue nggak tau apa yang gue bingungin. Hal itu membuat gue tambah bingung.

Pikiran gue berubah menjadi seperti ini.

Gue bingung, tapi gue seneng. Jadi seperti ini.


Ahahahahaha….

Ada satu hal yang mau gue luruskan. Menurut postingan kakaknya, dia menemukan kartu ucapan yang bertuliskan “I Love You”. 

FAKTANYA…

Gue nggak nyantumin kartu itu.

Sekali lagi.

GUE

NGGAK

NYANTUMIN

KARTU

UCAPAN

BERTULISKAN

“I LOVE YOU”

ITU

I swear I didn’t.

Yang sebenarnya terjadi adalah, kartu itu adalah BAGIAN dari kotak tempat kado itu diletakkan. Jadi, gue beli kotak. Nah, kebetulan, hari itu adalah D-2 valentine. Jelas aja toko-toko kado nyiapin kotak bernuansa valentine. Gue memilih kotak berwarna kuning dengan pita berwarna pink. Setelah sampai rumah, gue baru sadar kalau ternyata di kotak itu terdapat kartu ucapan.

Pada saat itu gue mikir, gue nggak mau kado gue jadi cacat. Kalo kartu ini gue lepas, nanti kadonya cacat. Jadi gue biarkan apa adanya. 

Jadi sekali lagi, kartu ucapan itu TERCANTUM, bukan DICANTUMKAN.

Walaupun memang sebenernya, kata-kata itu adalah kata-kata yang selalu gue lontarkan dalam hati saat ada orang itu disekitar gue.

Dalam hati karena nyali gue nggak cukup kuat. Dalam hati karena gue bukan cewek sinting yang bakal teriak-teriak kayak orang gila cuma gara-gara ketemu sang “crush”. Dalam hati karena gue malu.

Listen to my heart

Saranghaeyo sunbae-nim…